Tahukah arti perbedaan milik umum dan milik pribadi? Sepertinya, dan nyata terjadi, orang masih kerap kali kesulitan membedakannya. Entah karena IQ nya jeblok, atau sudah dicuci otak sedemikian rupa. Hmmm, cuci otak, jadi inget film seri amrik yang berjudul Dollhouse, di mana peran utama di sana adalah orang-orang yang dihapus memory nya, dan diperlakukan sebagai Doll, mainan, yang tidak punya kehendak, yang tidak punya pemikiran sendiri, baru memiliki suatu kepribadian setelah "diisi ulang" memory tentang sosok pribadi tertentu.
Kembali ke soal cuci otak, orang ini sudah ditanamkan sejak dahulu, bahwa tidak ada yang namanya milik umum. Semua menjadi milik pribadinya.
Begitu juga dengan sosok pribadi yang aku temui selasa malam kemarin. Jembatan busway pada umumnya memiliki lebar yang terbatas, tapi dibuat untuk 2 (dua) jalur yang berlawanan. Jalur kiri untuk berjalan maju ke depan, jalur kanan untuk arah sebaliknya. Bila jalur kanan kosong, kita bisa melewati orang yang di depan kita, dengan mengambil jalur kanan, tapi setelah berada di depan orang itu, kita harus kembali ke jalur kiri.
Begitulah aturan main, yang sewajarnya orang dewasa normal mengetahui dan memahaminya.
Tapi orang yang aku temui selasa malam kemarin, begitu 'kemaruk'nya, berjalan berdua tapi berjejer, sehingga jalur kananpun dikuasainya. Sehingga pada saat orang ada di belakang mereka, dan bermaksud mendahului mereka, menjadi terhalang dan terhambat. Selain memakai jalur kanan, mereka pun berjalan sangat sangat lambat. Coba bayangkan!!
Pada selasa malam itu, aku sedang kehabisan kesabaran, begitu ada celah kanan sedikit, aku menerobos masuk dan ternyata menyenggol orang kedua. Tahukah apa yang terjadi ?
Sipengguna jalan umum sebagai jalan pribadi ini, meneriaki aku, "Permisi dong!!!"
Astaga, OMG, emang siapa loe? Gue harus permisi sama loe!!! Emang gue jalan di jalan pribadi loe????
Kalau mereka di negara tetangga, mereka bisa habis kena maki-maki seluruh kota. Mereka yang menjadi penyerobot jalur, mereka yang berteriak-teriak.
Pada saat aku berhenti sejenak di jembatan, karena membeli DVD di tempat langganan, si penyerobot ini melakukan pembalasan, menyeruduk aku, sehingga aku hampir terjatuh.
Bisa dibayangkan kelakuan manusia jahanam itu ? Mereka menggunakan jalur umum seenak-enaknya, sehingga orang lain tidak bisa menggunakan jalur yang sama, dan ketika "diprotes", mereka malah jadi lebih marah.
Phuihhhh, agaknya susah ya bersikap pada manusia serendah itu. Dan sayangnya masih banyak yang memiliki tabiat yang sama. Contoh lain adalah mereka yang masih terpaku pada kondisi tertentu, kondisi save mereka, dan ketika ada yang akan maju, melebihi mereka, dengan berbagai cara mereka akan menjegal pribadi-pribadi yang akan maju. Mereka tetap ingin menjadi superior di titik yang sama. Orang lain tidak boleh melebihi dia. Tapi dia ini bergerak majunya sangat lambat.
Jadi intinya sih, loe mau bertahan, berlambat-lambat di tempat loe silakan, tapi begitu ada orang mau mendahului loe, melebihi loe, loe mesti tahu diri dan minggir. Jangan menghalangi orang lain untuk maju. Loe mau tetap ketinggalan silakan, itu hak loe, tapi orang lain mau maju, jangan kurang ajar dan menghalang-halangi dong....
Kembali ke soal cuci otak, orang ini sudah ditanamkan sejak dahulu, bahwa tidak ada yang namanya milik umum. Semua menjadi milik pribadinya.
Begitu juga dengan sosok pribadi yang aku temui selasa malam kemarin. Jembatan busway pada umumnya memiliki lebar yang terbatas, tapi dibuat untuk 2 (dua) jalur yang berlawanan. Jalur kiri untuk berjalan maju ke depan, jalur kanan untuk arah sebaliknya. Bila jalur kanan kosong, kita bisa melewati orang yang di depan kita, dengan mengambil jalur kanan, tapi setelah berada di depan orang itu, kita harus kembali ke jalur kiri.
Begitulah aturan main, yang sewajarnya orang dewasa normal mengetahui dan memahaminya.
Tapi orang yang aku temui selasa malam kemarin, begitu 'kemaruk'nya, berjalan berdua tapi berjejer, sehingga jalur kananpun dikuasainya. Sehingga pada saat orang ada di belakang mereka, dan bermaksud mendahului mereka, menjadi terhalang dan terhambat. Selain memakai jalur kanan, mereka pun berjalan sangat sangat lambat. Coba bayangkan!!
Pada selasa malam itu, aku sedang kehabisan kesabaran, begitu ada celah kanan sedikit, aku menerobos masuk dan ternyata menyenggol orang kedua. Tahukah apa yang terjadi ?
Sipengguna jalan umum sebagai jalan pribadi ini, meneriaki aku, "Permisi dong!!!"
Astaga, OMG, emang siapa loe? Gue harus permisi sama loe!!! Emang gue jalan di jalan pribadi loe????
Kalau mereka di negara tetangga, mereka bisa habis kena maki-maki seluruh kota. Mereka yang menjadi penyerobot jalur, mereka yang berteriak-teriak.
Pada saat aku berhenti sejenak di jembatan, karena membeli DVD di tempat langganan, si penyerobot ini melakukan pembalasan, menyeruduk aku, sehingga aku hampir terjatuh.
Bisa dibayangkan kelakuan manusia jahanam itu ? Mereka menggunakan jalur umum seenak-enaknya, sehingga orang lain tidak bisa menggunakan jalur yang sama, dan ketika "diprotes", mereka malah jadi lebih marah.
Phuihhhh, agaknya susah ya bersikap pada manusia serendah itu. Dan sayangnya masih banyak yang memiliki tabiat yang sama. Contoh lain adalah mereka yang masih terpaku pada kondisi tertentu, kondisi save mereka, dan ketika ada yang akan maju, melebihi mereka, dengan berbagai cara mereka akan menjegal pribadi-pribadi yang akan maju. Mereka tetap ingin menjadi superior di titik yang sama. Orang lain tidak boleh melebihi dia. Tapi dia ini bergerak majunya sangat lambat.
Jadi intinya sih, loe mau bertahan, berlambat-lambat di tempat loe silakan, tapi begitu ada orang mau mendahului loe, melebihi loe, loe mesti tahu diri dan minggir. Jangan menghalangi orang lain untuk maju. Loe mau tetap ketinggalan silakan, itu hak loe, tapi orang lain mau maju, jangan kurang ajar dan menghalang-halangi dong....
No comments:
Post a Comment