Monday, May 4, 2009

Manipulasi

Hmmm, membaca judul di atas, banyak hal melintas dibenak saya. Karena dalam pandangan mata saya, begitu banyak hal yang tampak menyentuh hati, mengibakan hati tapi kenyataan nya sangat memuakkan. Salah satu contoh hal yang pernah menjadi pengalaman pahit saya, karena terkecoh liciknya sesosok manusia. Dalam perjalanan saya ke kantor, saya selalu melewati perempatan lampu merah yang sama, dan di sana tergeletak sosok tubuh yang tampak lemah, dan tidak berdaya dalam pakaian yang lusuh, sehingga tergerak hati saya untuk memberikan helaian uang yang rasa-rasanya memang tidak seberapa untuk menghidupi dia seharian, tapi paling tidak, ia bisa mendapatkan sepotong makanan untuk pagi hari. Tapi tak disangka-sangka, suatu hari saya lewat dia belum ada di tempat biasa, tapi datanglah sosok yang berpakaian rapi, walaupun bukan baju baru, tapi terlihat ada lipatan baju yang dirapikan dengan setrika. Di tempat biasa saya temui sosok lusuh, duduklah dia di sana dan astaga, yang bikin saya tidak bisa menahan geram, ternyata dia berganti pakaian dengan pakain lain yang dia bawa, pakaian yang sehari-hari saya lihat melekat di badannya. Untunglah, lampu lalu lintas sudah hijau, jadi saya terhindar dari perbuatan yang melampiaskan amarah di hati. Tak urung sejak itu, tak bergeming hati ini, melihat para pria dan wanita di tepi jalan, di perempatan lampu merah, di sudut pasar, atau di manapun. Yang terlintas di benak, apakah mereka ini benar2 membutuhkan ataukah mereka hanya orang-orang ingin mendapat uang dengan lebih mudah.

Manipulasi lainnya, adalah sosok pria dan wanita yang memanipulasi dirinya seolah-olah wajar dan alami, padahal jalan hidupnya tidak alami dan wajar lagi. Dan yang lebih menarik urat kepala, di depan banyak orang dia ini menghujat orang-orang yang menjalani hidup tak wajar dan alami, walaupun secara sadar ia sedang menghujat dirinya sendiri.
Banyak orang bilang, seorang pria, dapat dikenali sebagai Gay, dari pakaian, gaya berjalan dan gaya bicaranya. Okelah, pria-pria berpakaian feminis, sudah hampir dapat dipastikan 99,9 % adalah Gay. Tapi tidak semua Gay akan berpakaian seperti itu. Ada pria-pria Gay yang sudah sedemikian mahirnya menkamuflase, memanipulasi penampilan lahiriah-nya. Sehingga ia tampak seperti pria-pria pada umumnya.... Berpakaian formal, "warna-warna pria" (biru, hijau, abu2, putih, hitam, coklat), tidak berpakaian ketat, suara maskulin, tubuh tegap, perut rata, berkumis, berjenggot, berbulu tangan dan dada. Juga tetap mampu menjalin relasi dan hubungan intim dengan lawan jenis (wanita), sehingga di mata para naif dan para awam, dia adalah sosok mulia yang tidak mungkin berperilaku Gay.
Alangkah naifnya para "hakim-hakim dunia" ini, yang mendewakan penampilan lahiriah, sehingga menutup mata terhadap prilaku.
Itulah manipulasi dalam hidup.
Keduanya nyata senyata-nyatanya dalam kehidupan dan dalam keseharian kita.

No comments:

Post a Comment