Monday, September 28, 2009

Langit ke 7 Hut Global TV ke-7

Kamis, 8 Oktober 2009, Pukul 20.00 WIB

Persembahan spesial ulang tahun Global TV ke 7, menampilkan :

BCL, Dewi Sandra, Afgan, Vidi Aldiano, Topodade, Sherina, Petra, Rini "Idol", Dirly "Idol", Tiffany "Idol", Paton "Idola Cilik", Debo "Idola Cilik", Gabriel "Idola Cilik", Sivia "Idola Cilik", Angel "Idola Cilik", Slank, Nidji, d'massiv, J-Rocks, Kotak, Dance Company, VJ's Band (VJ Ben, VJ Rizky, VJ Adit, VJ Surya)


Dengan Host: VJ Daniel, Sandra Dewi, Fathir, Fitri Tropika langsung dari Istora Senayan...

ANTV ganti logo lagi ?

Logo ANTV dari waktu ke waktu




















Celebrating My Birthday

Do you like celebrating your own birthday? I believe most of you will surely answer that question with ‘Yes’ along with cheers and smile or maybe laugh, happiness laugh. To tell you the truth, my answer will be very much different with most people. My answer will be ‘No’. I do not like celebrating my own birthday, with all that noise, crowds, foods, drinks, and of course money will be spent.

But above all that, my concern by saying I do not like it is because actually my birthday is the day I gave my dearest person a tremendous pain and sorrow, and make her risking her own life to bring me into the world. She would give up her own life for you, you know. Then, would I do celebrate the day I gave her pain? It’s surely not, definitely not, is it? I couldn’t, could I? Would I make her reminiscing herself an awful memory? Am I that bad child, bad son?


I am not saying anybody celebrating his/her own birthday is a bad child to their parent. No, it’s not at all. But I will consider myself a bad child and a bad son if I do celebrate that.

That day, I would rather do celebrate my mother’s love, how much she loves me, she fought for me, to bring me into this world alive, save and sound, healthy and happy. Remember nine months while she carried you in her, how you had make her life miserable. And once you are delivered, you again put her in a very in secure and discomfort life, by crying all the time, days and nights. She forgot about her own life, and sometime her beloved one also, which is her husband and your father. She takes good care of you all the time in the world, and she sometime have to choose you over him. She did that because you were very vulnerable and definitely you need her to help you in everything.
There you are, another yeas passed by until you were able to do so many thing on your own. Till the day you are now, it’s countless how much your mother’s tears and ‘sweat’ gone for you.

Do yourself a favor, on your own birthday; give something special to your mother. Not an ordinary thing, but a special thing. Bring yourself to her, do something good for her, help her in a way you could. Please her and above all, shower her with your love. Because she is special to you, she is very special in every way to you.


Celebrate your mother love, not yourself. Love your mother; Love her every single day of your life. Remember, she won’t be around that long, she will, as anyone else, leave you behind one day. Before that day, fill her life with joy, happiness, and love, as she did, she has been doing, and she will always do.

Thursday, September 10, 2009

Coretan blog tetangga

Membaca coretan dari blog tetangga, teman seperjuangan di Transmania, aku tergelitik untuk mencoba 'curhat' dari sisi aku. Karena sebetulnya aku sudah lama ingin menuangkan nya dalam bentuk tulisan kegelisahan hati mengenai para anggota dewan. Aku pernah menulis dalam blog ini mengenai anggota dewan, tapi hanya menyoroti tentang rencana pemerintah untuk menambah jumlah anggota dewan seperti tertuang dalam link berikut: http://peterhwg.blogspot.com/2009/01/irrasional.html
Tapi saat ini aku ingin mengupas lebih. Membaca isi blog tersebut, aku juga tergugah untuk ikut urun bicara, karena selain nilai negatif, aku hampir tidak bisa melihat nilai positif dari keberadaan mereka. Yang ada adalah, betapa keberadaan mereka adalah suatu penghamburan APBN, yang mana nota bene adalah uang rakyat, dari jerih payah rakyat membanting tulang untuk membayar pajak. Sementara apa yang mereka kerjakan aku belum menemukan yang berpihak pada rakyat. Ambil contoh, 'kebijakan' kenaikan harga BBM, rakyat harus bersusah payah dengan biaya yang semakin tinggi, beruntun dengan berbagai kenaikan lainnya. Yang lebih menyebalkan dan menyakitkan hati, para dewan ini tidak mau 'terkena' imbasnya, padahal sebetulnya tidak terkena. Karena semua biaya hidup sudah ditanggung APBN, termasuk biaya kendaraan dinas dan perawatan kendaraan dinas. Alih-alih menyumbangkan gaji mereka untuk rakyat, mereka malah memalak rakyat dengan menuntut kenaikan gaji. Dan mau tidak mau, pemerintah nurut wae, karena usulan kenaikan harga BBM sudah disetujui para anggota dewan. Yah, sebagai balas jasa, gitu...
Akhirnya, tinggal rakyat kecil yang semakin tersika....
Makanya dalam blog saya sebelum nya, saya pingin mengusulkan bagaimana kalau para anggota dewan itu dibubarkan saja. Mengutip kata2 saya dalam postingan sebelumnya,
"Aku yakin seratus persen, kalo mereka tidak ada, negara juga masih bisa jalan. Bahkan, aku yakin tidak ada seorangpun pengemis di negara Indonesia. Karena apa ? Karena uang yang dihabiskan oleh para anggota dewan itu bisa digunakan untuk membiayai rakyat kecil.
Nah, dengan begitu sudah dapat dipastikan tidak ada lagi rakyat miskin apalagi jadi pengemis."

Penjagaan Ketat (Lagi)

Pagi ini ketika aku baru sampai ke kompleks gedung kantor, aku kembali tercengang dengan kondisi yang ada. Pintu pagar dalam kondisi hampir rapat, hanya dibuka bila ada yang mau masuk. Setelah itu aku masih bisa segera melupakan hal tersebut, tapi ketika pukul 10.00, ada hal lain yang menarik perhatianku, di pos security dekat pagar, berkumpul para security, yang jumlahnya melebihi keadaan sehari-hari. Cuma karena aku harus segera beranjak ke kompleks gedung sebelah, hal ini pun segera dapat terlupakan. Sepulang dari meeting di gedung kantor sebelah, kembali hal yang sama masih terlihat, padahal jam sudah menunjukkan waktu 13.30. Bahkan terlihat polisi-polisi berseragam lengkap dengan menenteng senapan laras panjang di meja receptionist lantai UG. Waduh, ada apa lagi dengan gedung kantor ku ini, tidak cukup kah pertikaian perebutan gedung dan guncangan gempa? Masih adakah hal-hal lain yang akan kami lihat, rasakan dan alami?

Tuesday, September 8, 2009

BRI Di Hati 2

Hi all,
Dua hari yang lalu, tepatnya di hari Minggu 6 September 2009, aku ikut menonton acara yang sama di Trans Tv. Kemarinpun, hari Senin 7 September 2009, aku kembali hadir. Perbedaan nya hari Minggu itu acara Live, yang kemarin taping live on tape.
Ternyata, yang membuat surprise, adalah tema acara tersebut, yaitu spesial Hari Lebaran.
Bisa dibayangkan bukan, gimana akan heboh dan spesialnya acara tersebut. Apalagi melihat bintang tamunya yang lagi on happening banget di dunia keartisan. Ada Nidji, ada Yuni Shara, KD, Trio Intan Nuraini, Revalina S Temat, Melanie Putri, dan yang paling spektakuler adalah kehadiran group legendaris Bimbo.

Sudah bisa terbayangkan ??? Bagaimana hebohnya.... Hehehe...

Sayangnya, acara sedahsyat itu harus tercoreng dengan molornya jam mulai syuting, yang digadang-gadang dimulai jam 8, baru dimulai jam 10 malam. Bisa dibayangkan bagaimana letihnya para penonton menunggu. Suasana gerah dan panas, duduk 2 jam atau bahkan lebih, bagi teman-teman yang terbiasa datang lebih awal, termasuk aku. Aku sudah datang jam 7.30 duduk manis dekat studio 1 bersama kedua temanku.

Hampir saja, karena letih dan bosan menunggu, teman ku sudah mengajakku pulang. Padahal dia sudah berpenampilan istimewa malam itu. Dia sudah memakai baju koko, sesuai tema malam, untuk acara spesial ini.

Untunglah, segala keletihan dan kebosanan menunggu tuntas terbayar dengan acara yang sungguh amat istimewa semalam.
Penampilan Nidji sebagai pembuka sungguh bagai oase di padang gurun dengan Gema Takbir disusul dengan Laksar Pelanginya. Dilanjutkan oleh trio cantik, demikian sebutan dari mas FD semalam, KD, The Dance Company, duet Yuni dan KD, Nidji, dengan 'Arti Sahabat', Baim, serta duet spektakuler malam itu, Bimbo dan Yuni...
Acara semalam ditutup dengan tampilnya seluruh pendukung acara menyanyikan lagu 'Selamat Hari Lebaran', selepas tengah malam.
Walau ada kerinduan untuk mendengarkan lagi suara merdu dari Bimbo, karena beliau-beliau tampil hanya 1 kali, tapi tetap semalam kami pulang dengan rasa puas. Segala 'perjuangan' dan 'pengorbanan' sebelum acara, seolah terlepas dari benak.

Bravo BRI, Bravo Trans TV....

Monday, September 7, 2009

BRI Di Hati

Hi All....
Semalam aku ikutan nonton acara BRI di hati, di studio 1 Trans TV. Mungkin ada teman-teman yang sudah pernah, atau bahkan sering menonton acara ini. Semalam adalah kali pertama aku datang untuk menonton langsung acara ini.
Pengisi acara tadi malam cukup spesial, ada The Virgin, D'massiv, Rosa, Opick, cuma sayang ada satu bintang pengisi acara yang sempat tertera di tiket tanda masuk, tapi ternyata berhalangan datang, yaitu Padi. Temanku semalam tertarik datang karena melihat ada Padi di deretan pengisi acara. Ia lumayan kecewa karena bintang pujaan nya ternyata tidak hadir tanpa ada pemberitahuan kepada penonton.
Ada kejadian yang membuatku sempat jengkel semalam. Aku mendapatkan tiket untuk 6 orang, alias 3 helai tiket. Dan itu sudah ditargetkan untuk aku dan kedua orang temanku.
Jam 5.30 sore aku sudah sms kepada mereka, begitu tiket sudah ada di tangan. Aku bilang, aku akan tunggu di Trans TV jam 7.30. Tidak ada balasan.
Jam 7 malam, aku sms, untuk memberitahukan kalo untuk cowok, diharapkan tidak pakai kaos dan sendal. Lagi, tidak ada balasan.
Aku mencoba telepon, tidak diangkat.
Jam 7.30 malam, aku kembali sms, aku suda menunggu di depan gerbang, sambil bilang jam 8 aku akan masuk ke studio. Lagi, tidak ada balasan.
Aku juga mencoba telepon lagi, tidak diangkat.
Hampir jam 8 malam, salah seorang mengabarkan tidak bisa datang, karena harus mengantarkan keponakan. Hah???? Jam segini baru mengabarkan ??? Trus, tiket jatah nya basi dong.
Padahal kalo emang gak niat kan tiketnya bisa aku kasihkan orang yang memang aku tahu pasti mau datang.
Hampir Jam 9 malam, teman yang satu baru sms, minta maaf gak bisa datang, dan tidak tahu ada sms.
Busyeeettttt dah, dari sore aku sms dan telp, gak digubris. Bener-bener emang gak niat tuh orang.
Masa iya sih, tuh hape gak dilihat2, kan dia tahu kalau aku akan sms mengabarkan tentang tiket. Toh kalaupun dia memutuskan untuk pergi ke acara lain tanpa menunggu kabar aku, ya mbok kabarin ke aku. Aku bisa bagikan tiket ke yang memang membutuhkan dan menginginkan.
Jadi aku gak sia-sia buang tenaga cari tiket, buang pulsa untuk sms dan telp, gak buang waktu menunggu para 'tuan besar' itu.
Ok, curhat nya cukup sampai di sini. Mari kita lanjut dengan ulasan acara.

Kita memilih tempat menonton pada bagian atas panggung, yang ternyata tidak ada sepotong kursi pun. Walau lumayan enak karena dekat banget dengan panggung, yang otomatis dekat dengan para artis pengisi acara, tapi kaki jadi lumayan pegel. Untung cuma satu jam, coba kalau acaranya molor sampe lebih, wew kaki ini bisa harus disentuh pemijat langganan... Hehehe...

D'Massiv membuka acara dengan bernyanyi bersama dengan The Virgin dan Opick. Dilanjutkan dengan Rossa dan Opick, kemudian Rossa bernyanyi sendiri, The Virgin dengan 'Cinta Terlarang' nya, D'Massiv juga menyanyikan lagu andalannya, 'Jangan Menyerah', di selingi juga dengan talkshow BRI, bersama
Asry Pramawati, 'Welas' dalam sitkom Suami-suami takut istri dan pembawa acara Ngulik di Trans TV.
Acara ditutup dengan lagu 'Obat hati' yang dinyanyikan oleh seluruh pengisi acara.

Walau didera kaki pegal, tapi intinya sih, aku puas, kami puas, menyaksikan acara BRI di hati semalam, tanggal 6 September 2009, di studio 1 Trans V, Milik Kita Bersama.

Bravo Trans TV, Bravo BRI...

See you nanti malam di acara yang sama...

Friday, September 4, 2009

Cemburu dan Curiga

Semua manusia diberkati dengan rasa, termasuk 2 rasa tertulis di atas, 2 C, rasa cemburu dan rasa curiga. Keduanya bila dalam kadar rendah, masih membawa nilai-nilai positif. Benarkah ? Mari kita sama-sama menganalisa.
Cemburu adalah suatu perasaan di mana kita merasa diperlakukan kurang dibanding yang lainnya. Misalkan dalam hubungan kekasih, sang kekasih merasa cemburu karena ternyata kekasih pujaan nya memberi kemesraan lebih kepada seseorang dibanding kepada dirinya. Bisa saja dia itu bukan siapa-siapa, dan kemesraan itu hanya sekedar 'pemanis' dalam hubungan bisnis, kerja, dsb. Walau tetap terbuka kemungkinan, kemesraan itu untuk hal yang personal, di mana seseorang itu adalah orang ketiga dalam hubungan kekasih. Bila dalam kadar yang rendah, si kekasih pujaan merasa bangga, ternyata dia dicemburui, alias ternyata dia itu sosok yang berarti banyak buat sang kekasih, dan kekasih pujaan tidak rela kehilangan dia dan tidak rela berbagi. Dan karena kadar rendah, begitu mendapat penjelasan atau alasan logis, biasanya rasa cemburu ini tidak akan sampai mengganggu keharmonisan mereka berdua. Dan rasa cemburu kadar rendah tidak sampai 'memakan' orang yang merasa cemburu atau orang yang dicemburui. Memakan di sini dalam arti, menguasai, memonopoli, sampai orang tersebut kehilangan kesabaran, kepercayaan, logika, akal sehat, dll. Sehingga dapat dipastikan hubungan keduanya sudah tidak sehat dan tidak membawa nilai-nilai positif sekecil apapun.
Curiga adalah suatu perasaan di mana kita merasa ada sesuatu hal yang disembunyikan dan ditutup-tutupi, dan hal itu kita tahu akan membawa nilai-nilai negatif dalam hidup kita. Sama seperti rasa cemburu, di sinipun demikian, bila masih dalam kadar rendah, rasa curiga bisa membawa hal-hal positif, di mana kita bisa menjadi waspada, bisa mengambil langkah-langkah pencegahan supaya hal-hal buruk tidak terjadi atau dengan dampak yang minimal.
Tapi berbeda dengan rasa cemburu, sekali rasa curiga sudah pernah hinggap, walau dalam kadar rendah pun, tetap akan tersimpan dalam benak dan alam bawah sadar. Walau hal-hal yang membangkitkan rasa curiga sudah berlalu, dia tetap akan ada, walau tersembunyi, hidden, yang entah suatu waktu dalam kondisi yang bagaimana, rasa curiga ini akan tergelitik untuk muncul kepermukaan, dengan kadar yang sama atau lebih tinggi, karena terjadi berulang.
Sudah barang tentu, dalam hubungan antar teman, antar saudara, antar kekasih, antar pasangan, rasa curiga yang berulang, sedikit banyak mempengaruhi kadar kepercayaan, kesabaran, rasa cinta, yang pada akhirnya mempengaruhi
logika dan akal sehat. Orang yang sudah terjangkit rasa curiga, akan mudah melakukan hal-hal yang cenderung psikopat, penuh rahasia, dan memendam amarah dan keinginan balas dendam.
Jadi sudah dapat dipastikan tidak ada lagi hal-hal positif yang kita bisa alami.
Biasakanlah hidup penuh keterusterangan, bersikap terus terang, menjawab terus terang, bertanya terus terang, akan menghidarkan kita dari rasa curiga, setidaknya meminimalisir dampak dari rasa curiga. Jangan memendam rasa curiga, jangan menyimpan rasa curiga, tetapi kendalikan dengan akal sehat dan logika, disertai pola hidup jujur dan terus terang, niscaya, rasa curiga akan tetap dapat diminimalkan.

GBU all.....

Wednesday, September 2, 2009

Gempa 7.3 Skala Richter

Mengutip berita dari Detik.com, telah terjadi gempa yang berpusat di Tasikmalaya dan di'nikmati' bersama rakyat Jakarta dan sekitarnya.
Kepanikan terlihat dan terasakan benar, seperti yang aku alami di gedung Century. Kantor ku yang berada di lantai 3, juga turut 'mencicipi' getaran hebat. Awalnya kami mengira dikarenakan penghuni lantai 4 yang kerap kali membuat ruang kantor kami seolah bergoyang-goyang. Tapi setelah dirasa-rasa, lantai pun bergoyang-goyang, seketika itu juga kami serentak berhamburan ke tangga darurat. Di sana kami bergabung dengan para tenant lain, dari lantai atas maupun yang berada di lantai yang sama. Kepanikan histeris, dan teriakan menyebut nama Yang Kuasa bergema sepanjang perjalanan kami menuju lantai bawah. Di bawah, kami pun menjumpai kerumuman yang lebih banyak. Rupanya tenant-tenant lain sudah berhamburan berkumpul di lantai bawah, berpusat di halaman lobby, bahkan ada yang sudah di jalur lambat. Terlihat banyak yang mencoba menghubungi sanak keluarga, ada banyak yang menerima panggilan telp untuk menanyakan keadaaan, ada juga yang menyempatkan diri memposting ke website jejaring sosial Facebook.
Jam 4 kami mulai satu persatu memasuki gedung kembali dan ruang kantor kembali dipenuhi karyawan. Tapi tak satupun yang masih berniat untuk melanjutkan pekerjaan. Suasana kaget, was-was, dan keinginan pulang cepat begitu terasa. Mereka sudah tidak mampu melanjutkan aktifitas kantor. Hal yang seharusnya dipahami oleh manajemen. Tapi sayangnya mereka tidak mau ambil perduli. Jangankan 'hanya' gempa seperti ini, dahulu ketika terjadi BOM meledak di kedutaan besar Australia, mereka tetap memaksa kita kembali ke aktifitas masing-masing.
Di tengah degup jantung yang berdesir sedemikian hebat, kami masih harus kembali berkutat dengan pekerjaan.
Sungguh disayangkan, manajemen sekarang sudah tidak berperikemanusiaan.
Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan, kecuali tetap berada di lingkungan kantor menunggu jam pulang, sambil mencoba menenangkan diri dengan membuka internet, membaca-baca informasi lebih lanjut tentang gempa ini, yang mudah-mudahan membuka mata hati manajemen dan membiarkan kami menenangkan diri di rumah kami dengan keluarga kami masing-masing, paling tidak untuk di sisa hari ini.
Kami hanya bisa berdoa, semoga kalaupun ada gempa susulan, kami sudah pulang dari kantor.