Wednesday, October 13, 2010

Mencari KOST (Updated)

Mencari KOST sekitar Tanah Abang II.

Kriteria sbb:

a. Kamar Tidur Non AC

b. Kamar Mandi Dalam

c. Fasilitas : Cuci Gosok, Listrik untuk TV, DVD, Laptop, dll

d. Budget : Maksimal Rp 1,000,000,-

e. Bila untuk berdua, tidak kena biaya tambahan

f. Tidak Ada Jam Malam

Monday, September 20, 2010

Tempat Nongkrong

Tempat nongkrong favorit-ku di bilangan Sarinah, Mc Donald, sejak 1 Oktober 2009 berganti nama menjadi ToniJack's Indonesia. Namun sayangnya sejak pertengahan Agustus 2010, ToniJack's terpaksa hengkang dari mal Sarinah karena alasan administrasi. Yang jelas, apapun namanya, kami jadi kehilangan tempat nongkrong yang pas. Walau masih ada resto sejenis berlabel 24 jam, karena sudah terlanjur 'nempel' dengan Mc Donald ataupun ToniJack's Indonesia, rasanya enggan berpindah haluan.
Apapun permasalahan di antara para pemilik, kami hanya bisa berharap semua bisa diselesaikan. Sayang banget kan, lokasi yang sedemikian 'basah', tidak segera dipergunakan.
Sekiranya nanti di lokasi yang sama segera dibuka resto fastfood, ada dua hal yang bisa dipertimbangkan untuk dibenahi yaitu toilet/kamar mandi dan wastafel....
Selebihnya, apapun mereknya, apapun makanan nya, mudah-mudahan, kami bisa kembali menemukan tempat nongkrong yang pas. Pas di lokasi, pas di lidah, pas di kantong....

Lokasi yang pas: karena selain berdekatan dengan cinema theater, beragam resto fast food, dan tak ketinggalan ragam makanan kaki lima yang menggoda selera.

Pas di lidah: rasanya cocok di lidah

Pas di kantong: harganya yang tidak menguras kocek terlalu dalam

Cuma sayangnya, di area itu pada beberapa titik ada aroma tidak sedap, karena digunakan sebagai WC umum. Mungkin ini juga jadi catatan buat pebisnis di sekitar sana, dan para pebisnis umumnya, mohon lengkapi juga dengan sarana umum yang memadai, terutama WC umum.
Karena kalau ingin menarik pelanggan untuk tinggal semakin lama di tempat, ya sudah sewajarnya kebutuhan-kebutuhan alami juga harus diakomodir.
Jangan sampai tempat yang digadang-gadang untuk tempat wisata kuliner dinodai oleh aroma tidak sedap yang pastinya mengurangi minat untuk datang kembali.
---------------------------------

Friday, August 20, 2010

Enam Tahun

Enam tahun sudah berlalu. Tepatnya 20 Agustus 2004, saya memulai hidup baru di kantor baru bernama IS. Banyak kenangan yang tercipta di sini. Banyak rekan-rekan datang dan pergi. Baik itu rekan lama yang akhirnya mendapatkan kesempatan yang lebih baik, ataupun rekan baru yang juga mendapatkan kesempatan yang lebih baik juga. Enam tahun sudah berlalu. Sudah empat kali tampuk kekuasaan berganti. VD dan RM, kemudian VD dan RK, dilanjutkan dengan SS, terakhir kekuasaan dipegang SV dan RS.
Dalam empat kali masa 'pemerintahan', tidak ada satupun yang bersifat demokratis. Semuanya cenderung otoriter. Tetapi anehnya dalam masa dua pemerintahan terdahulu yang cenderung otoriter banget, keadaan bisa terkendali, tidak ada yang bertindak semau gue. Aturan main bisa dijalankan. Sayang mulai pemerintahan ketiga, yang cenderung 'lembek' tapi tetap otoriter, semua bertindak semau gue tanpa dia bisa bertindak apa2. Pada masa pemerintahan ke empat pun, otoriter masih mendominasi. Tapi kondisi sudah buruk sekali, semua sudah menjadi pemberontak dan penipu. Pemerintahan ini terlihat berjalan mulus, dan dalam keteraturan. Tapi semuanya ibarat menyimpan bara dalam sekam. Suatu saat sekam akan terbakar habis. Tinggal menunggu momen yang pas.
Saat itu saya harap saya sudah tidak di sini.
Enam tahun, saya pikir cukup sudah terperangkap dalam sebuah perusahaan kecil tapi angkuh.
Berharap dalam beberapa bulan ke depan, saya sudah menemukan kembali tempat berlindung yang baru, yang penuh dengan kasih sayang, dan memberikan masa depan yang cerah.

Semoga...

Monday, July 26, 2010

Mencari KOST

Mencari KOST sekitar KUNINGAN, KARBELLA, SETIABUDI.

Kriteria sbb:

a. Kamar Tidur Non AC

b. Kamar Mandi Dalam

c. Fasilitas : Cuci Gosok, Listrik untuk TV, DVD, Laptop, dll

d. Budget : Maksimal Rp 1,000,000,-

e. Bila untuk berdua, tidak kena biaya tambahan

f. Tidak Ada Jam Malam

Friday, July 23, 2010

Madness

When you think you are already on the way to madness, it is sad when you know you are going to be alone along the way. You think now it is you against the whole world. When you have to fight just to be happy about who you are, what you are, what you like, it is time for you to step aside from the world. Find your own world somewhere, where no one can find you. It seems it is your time to face the eternity life, isn't it? Yes, maybe you are right, but maybe you aren't. Anyhow, it is better for you to go, and make peace to yourself, instead of taking it to someone else. Take a deep breath, put on a smiley face, let go everything. You will be flying without any wing. Fly to the end. At the end, you don't have to feel anything, any pain, any sadness, any anger, any hatred, any pity, anything....
Believe me, you will find that place very quite, very peaceful, very warm. I have been there, I am there.
But as I always say, Trust no one, even yourself.
Take care....

Monday, July 5, 2010

Prinsip

Salahkah bila seseorang memiliki prinsip? Walaupun prinsip itu dianggap diluar kelaziman? Sepanjang prinsip itu tidak melukai siapapun termasuk pemilik prinsip, harusnya orang tidak memaksa pemilik prinsip untuk melepaskan prinsipnya kan?
Hari ini saya baru melihat undangan rekan kerja yang menikah. Undangan itu tergeletak begitu saja di meja rekan kerja lain, dalam kondisi sudah terbuka dan plastiknya pun dibiarkan terserak di dekatnya. Undangan itu ditujukan untuk rekan-rekan sekantor, pastinya termasuk saya. Tapi salahkah saya bila saya berfikir saya tidak mau datang. Hal ini sudah menjadi prinsip saya, kalau saya tidak melihat nama saya ada di lekatkan pada undangan pernikahan tersebut, saya tidak diundang. Kalau saya tidak diundang, mengapa saya harus datang.
Hanya karena undangan itu tergeletak dengan nama 'rekan-rekan sekantor' mereka merasa saya wajib datang? Pengundang jelas tidak menghargai saya, karena bahkan sepotong kalimat pun tidak terucap dari bibirnya, atau undangan itu diperlihatkan kepada saya, atau ketika ia mengundang lewat email, ia tidak berniat memastikan saya sudah melihat undangannya.
Kesimpulan : memang ia pada dasarnya tidak berniat mengundang saya. Jadi untuk apa saya repot-repot datang?
Salahkah saya memegang prinsip? Haruskah saya mengkompromikan prinsip? Hanya karena 'pertemanan', 'solidaritas' ??
Justru banyak hal buruk saat prinsip dikompromikan atas nama pertemanan, atas nama solidaritas. Lihatlah banyak kasus korupsi dipeti-eskan, bahkan sang pelapor yang dikucilkan, dipenjarakan. Semua itu karena kompromi terhadap prinsip atas dasar 'solidaritas', atas dasar 'pertemanan'.
Sekali lagi, salahkah saya memegan prinsip?

Friday, May 14, 2010

Department Store

Hari Kamis, tanggal 13 Mei 2010, Saya berjalan-jalan ke sebuah Mall di bilangan Jakarta. Di sana saya membeli sebungkus rokok di department store yang berada di lantai basement. Ketika menerima uang kembalian, saya sedikit "terpesona" karena saya baru saja "dipalak" oleh department store tersebut. Betapa tidak, harga barang dan uang kembalian ternyata tidak matching alias saya harus menerima kenyataan ada sebagian uang saya yang diambil secara paksa oleh si kasir. Nominal cukup kecil untuk ukuran siapapun. Tapi bayangkan betapa banyaknya uang itu secara kolektif, karena jumlah barang yang terjual di sana dalam satu hari. Mungkin untuk barang lain nilainya bisa berbeda, lebih kecil atau lebih besar.

Memang, membicarakan nilai uang secara per-kasus akan sangat kecil dan membuat banyak orang menanyakan kewarasan saya. Tapi marilah kita berpikir secara lebih luas. Bayangkan, jumlah barang di sana bisa mencapai ribuan item dan pembeli dalam satu hari untuk mall seukuran mall ini bisa mencapai ratusan (atau bahkan mencapai ribuan). Bisa dibayangkan uang yang diambil secara paksa oleh department store itu dalam satu hari, bayangkan juga bila diakumulasikan untuk satu bulan. Itu jumlah yang tidak kecil, dan diambil oleh mereka secara paksa. Karena tidak mungkin juga untuk kita meributkan uang sekecil itu di sana di depan kasir.

Adapun maksud dan tujuan saya menulis ini hanyalah mengetuk hati nurani para pemilik Department Store di mana saja, untuk mencari uang secara jujur dan halal. Bila memang anda berniat menjual barang dengan harga (misalkan) Rp 12.500,- maka taruhlah angka itu di label barang tersebut. Jangan menaruh label Rp 12.425,- atau Rp 12.450,- (atau angka yang lain) yang jelas-jelas nantinya para pengunjung akan anda paksa membayar Rp 12.500,-

Siapa sih yang akan selalu mengantungi uang recehan Rp 25 atau Rp 50 ? Bahkan uang receh Rp 100 pun kebanyakan orang sudah enggan mengantungi setiap saat kemana-mana.

Ayo, taruhlah dan pasang label harga yang memang tidak menipu konsumen dan tidak memaksa konsumen membayar lebih.

Wednesday, May 5, 2010

Nickelodeon Indonesia Kid's Choice Awards 2010

Source : www.globaltv.co.id

Nickelodeon
Indonesia


Kid's Choice Awards 2010


Live from Tennis Indoor Senayan, 9th May 2010, 07.00 PM, only on Global TV.



1. AKTRIS FAVORIT
  • SHIREEN SUNGKAR
  • LUNA MAYA
  • CINTA LAURA
  • NIKITA WILLY
2. AKTOR FAVORIT
  • DUDE HERLINO
  • ADLY FAIRUZ
  • RAFI AHMAD
  • TEUKU WISNU
3. PENYANYI WANITA FAVORIT
  • AGNES MONICA
  • CINTA LAURA
  • BUNGA CITRA LESTARI
  • GITA GUTAWA
4. PENYANYI PRIA FAVORIT
  • AFGAN
  • VIDI ALDIANO
  • ANANG
  • SAYKOJI
5. GRUP BAND FAVORIT
6. DUO/ GRUP PENYANYI FAVORIT
7. PEMBAWA ACARA FAVORIT
8. ATLET FAVORIT
9. PROGRAM KARTUN FAVORIT
10. WANNA BE




Thursday, April 15, 2010

Ayo kita hidup sehat, ayo kita hidup hemat

Ayo berhenti merokok...Ayo berantas rokok.... Rokok merusak kesehatan... Persempit ruang gerak dan ruang hidup rokok. Katakan tidak pada rokok. Rokok membuat kita kehilangan kesehatan, akal sehat, dan nurani.. Perokok menghalalkan segala alasan untuk merokok, tanpa mempedulikan aturan, tempat dan orang sekitar. Di depan bayi, anak kecil dan ibu menyusui, seorang pecandu rokok tega tetap merokok.

Ada banyak hal mengapa rokok harus dinyatakan sebagai bagian dari NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif) :
  1. Rokok merusak kesehatan.
  2. Rokok membuat ketagihan (keinginan tiada henti untuk menghisapnya)
  3. Rokok membuat pecandunya kehilangan akal sehat dan menghalalkan segala alasan untuk tetap dapat menghisap rokok. Tanpa menghiraukan aturan, tempat, dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Di tempat di mana ada aturan “Dilarang Merokok”, mereka tetap merokok. Tempat yang tidak memungkinkan merokok, seperti dalam ruang tertutup dan ber-AC, mereka tetap merokok. Di sekitar mereka ada bayi, balita, anak-anak dan ibu menyusui, mereka tetap merokok. Akal sehat dan nurani mereka sudah tumpul.
  4. Hal lainnya adalah mereka menyodorkan berbagai alasan pribadi untuk membela keinginan mereka untuk merokok, seperti : mereka tidak bisa berfikir kalau tidak merokok, mereka tidak bisa focus kalau tidak merokok, mereka tidak bisa menemukan ide-ide kalau tidak merokok, mereka mumet, sumpek, dan tidak bisa berfikir jernih kalau tidak merokok. Hal-hal itu yang sebenarnya alasan tepat mengapa rokok harus dilarang dan diberantas.
  5. Rokok adalah “silent killer”. Kita sudah mengetahui efek samping rokok terhadap perokok pasif. Kita yang sehari-harinya dipaksa menghirup udara kotor dan tercemar asap rokok adalah orang-orang yang menjadi korban dari “silent killer”. Kita dicekoki racun setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun tanpa bisa mengelak. Racunnya mungkin dalam kadar kecil dan sedikit, tapi kalau terus menerus dan setiap saat, racun itu akan menumpuk di dalam tubuh kita tanpa harus menjadi pecandu rokok. Maukah kita menjadi korban seperti itu? Akankah kita akan membiarkan diri kita menjadi korban seperti itu? Atau akankah kita akan membiarkan anak-anak kita menjadi korban seperti itu? Meninggal karena ulah “mencari kenikmatan” orang lain?
  6. Rokok dibeli dengan uang dan rokok itu benda tanpa manfaat menguntungkan. Ayo kita hemat uang kita.
  7. Rokok menimbulkan polusi udara. Ayo kita bersihkan udara dengan tidak mencandu rokok.

Ayo kita hidup sehat, ayo kita hidup hemat.

Tuesday, March 2, 2010

Angkutan Umum Yang Layak

Kalau berbicara mengenai angkutan umum zaman sekarang, tahun 2010, bulan Maret, salahkah bila kita berharap bahwa angkutan umum di Indonesia, khususnya di Jakarta, sudah menjadi angkutan umum yang layak dan pantas dibanggakan dan dimanfaatkan.

Tapi agaknya kita masih hanya bisa berharap dan bermimpi. Karena hingga saat tulisan ini dibuat, angkutan umum kita masih sangat jauh dari layak dan pantas dimanfaatkan.

Semua seperti dalam lingkaran s**tan, karena alasan supir dan kenek, "sedang mencari setoran", "banyak pungli", "onderdil mahal", "BBM naik", sementara alasan pebisnis, "perusahaan merugi", "biaya perawatan mahal", "banyak pungli", dsb.

Saya hanya merasa janggal, sejak masa saya kuliah di tahun 1992, perusahaan angkutan umum (bis kota) sudah ada, dan tahun itu bukanlah tahun pertama perusahaan itu berdiri, jadi kalau dihitung-hitung, sudah 18 tahun, bahkan lebih, perusahaan itu berdiri. Kalau dibilang usaha angkutan umum itu masih merugi, koq ya sepertinya TIDAK MASUK AKAL. Masa sih ada pebisnis yang usahanya sudah 18 tahun lebih dan masih merugi, tetapi tetap mempertahankan usaha nya itu. Tidak logis kan ???

Jadi menurut pemikiran saya, usaha angkutan umum itu SANGAT JAUH DARI MERUGI, kalau tidak bisa dibilang sebagai usaha yang "BASAH". Dan menurut pemikiran saya, yang disebut sebagai usaha yang merugi sebetulnya adalah keuntungan bersih yang didapat sang pebisnis tidak mencapai target keuntungan yang dia canangkan. Misalkan dia berambisi mendapatkan keuntungan bersih 200 JUTA, tetapi keuntungan yang akhirnya didapat hanya 199 JUTA, nah itulah yang disebut merugi.

Sebab dari akal sehat aja, sudah sangat jauh dari masuk akal, masa usaha yang berumur lebih dari 18 tahun dan masih merugi, masih tetap dipertahankan ??

Saya juga ingin membahas dari sisi supir/pengemudi. Ingatlah bapak-bapak supir/pengemudi, nasi yang ada di piring, makanan yang anda makan, itu dari uang ongkos yang penumpang beri. Jadi penumpang yang membiayai anda hidup. Jadi perlakukan penumpang selayaknya, sepantasnya dan sewajarnya. Jangan perlakukan penumpang, bagaikan benalu menumpang gratis dari anda. Anda membutuhkan penumpang sebagaimana penumpang membutuhkan anda.

Pikirlah, pada saat sebagian besar penumpang sudah jenuh dan muak dengan sikap anda, dan memutuskan menggunakan kendaraan pribadi saja, anda tak akan sanggup hidup. Karena tak akan ada lagi banyak penumpang untuk anda.

Saat ini penumpang memang masih banyak, tapi tidak menjadi alasan bagi anda untuk menjadi PONGAH dan bertingkah BAGAI RAJA JALANAN. Ok, anda yang menyetir, mobil dalam kuasa anda, tapi ingat, sekali lagi ingat, anda makan, anda punya rumah, anda beli pakaian, itu dari uang ongkos kami.

P4K - Pengamen, Pengasong, Pengemis dan Pelaku Kriminal

Pengamen
Ada cerita menyebalkan tentang pengamen akhir-akhir ini. Mereka sering kita temui di tempat-tempat makan K5 atau warung-warung makan sederhana dekat area perkantoran. Nah, sekarang-sekarang ini, mereka mulai menunjukkan gejala tidak menyenangkan. Bila mereka mengamen di suatu meja dengan ada 6 orang yang sedang makan, mereka akan menunggu 6 kali tanda usiran dari orang yang sedang makan, bila ternyata keberatan memberikan mereka uang.
Bayangkan, kalau yang makan di dekat kita bukan orang yang cepat tanggap atau merasa perlu mengangkat tangan tanda tidak akan memberi uang. Kita pasti akan tersiksa dengan nyanyian mereka, terutama jika ternyata suaran mereka tidak menyenangkan dan suara alunan petikan gitar mereka sumbang bin rombengan.
Pengemis
Ada cerita unik (tapi buatku itu menyesakkan), yang pernah saya alami beberapa tahun silam, di masa saya masih begitu naif memandang segala sesuatu. Suatu pagi, ketika saya dalam perjalanan ke kantor, mobil angkot yang saya naikin berhenti pas di lampu merah. Dan di bawah lampu merah biasanya saya melihat seorang pengemis, berpakaian kotor, lusuh dan tak terawat. Tapi pagi itu, dia tidak ada di sana. Pikirku, mungkin dia sudah mendapatkan pertolongan yang layak dan bisa hidup wajar. Tak lama seorang pria datang, membawa kantong kresek. Pakaian nya, walau bukan pakaian baru, tapi yang jelas bersih dan rapi, ada garis-garis pakaian yang disetrika. Seketika hati ini bertanya-tanya, ada apa dia kesana, dan duduk di sana. Jawaban nya mengejutkan dan menjengkelkan hati. Betapa tidak, dia berganti pakaian dengan pakaian kotor, lusuh dan compang-camping!!!
Astaga, ternyata dia yang sering berada di sana. Hati ini benar-benar mangkel, tapi aku hanya bisa diam seribu bahasa.
Sejak saat itulah, tidak ada lagi hati tergerak kepada makhluk yang namanya pengemis, selusuh dan sedekil apapun, cacat secacat apapun. Tidak ada kata kasihan, apalagi pingin berbagi kepada mereka. Walaupun mungkin ada benar-benar manusia yang tersia-sia di jalan, dan tak ada lagi jalan lain selain mengemis, tapi hati ini sudah terlanjur "mengeras".
Mereka tak ubahnya makhluk pemalas, pencari jalan cepat mencari sesuap nasi.
Mungkin sikap seperti itu ada di sekitar kita juga, dan sayangnya mereka tak berpakaian kotor, lusuh dan compang-camping, seperti layaknya seorang pengemis. Mereka ini berpakaian rapi dan wangi. Mereka ini yang justru lebih berbahaya. Sayangnya, terkadang kita sulit mendeteksi mereka. Mereka ibarat serigala berbulu domba.
Tapi inilah hidup, keras memang, tapi harus tetap kita jalani sampai waktu kita kembali pada Nya.