Thursday, July 30, 2009

Object Umum

Tahukah arti perbedaan milik umum dan milik pribadi? Sepertinya, dan nyata terjadi, orang masih kerap kali kesulitan membedakannya. Entah karena IQ nya jeblok, atau sudah dicuci otak sedemikian rupa. Hmmm, cuci otak, jadi inget film seri amrik yang berjudul Dollhouse, di mana peran utama di sana adalah orang-orang yang dihapus memory nya, dan diperlakukan sebagai Doll, mainan, yang tidak punya kehendak, yang tidak punya pemikiran sendiri, baru memiliki suatu kepribadian setelah "diisi ulang" memory tentang sosok pribadi tertentu.
Kembali ke soal cuci otak, orang ini sudah ditanamkan sejak dahulu, bahwa tidak ada yang namanya milik umum. Semua menjadi milik pribadinya.

Begitu juga dengan sosok pribadi yang aku temui selasa malam kemarin. Jembatan busway pada umumnya memiliki lebar yang terbatas, tapi dibuat untuk 2 (dua) jalur yang berlawanan. Jalur kiri untuk berjalan maju ke depan, jalur kanan untuk arah sebaliknya. Bila jalur kanan kosong, kita bisa melewati orang yang di depan kita, dengan mengambil jalur kanan, tapi setelah berada di depan orang itu, kita harus kembali ke jalur kiri.

Begitulah aturan main, yang sewajarnya orang dewasa normal mengetahui dan memahaminya.

Tapi orang yang aku temui selasa malam kemarin, begitu 'kemaruk'nya, berjalan berdua tapi berjejer, sehingga jalur kananpun dikuasainya. Sehingga pada saat orang ada di belakang mereka, dan bermaksud mendahului mereka, menjadi terhalang dan terhambat. Selain memakai jalur kanan, mereka pun berjalan sangat sangat lambat. Coba bayangkan!!

Pada selasa malam itu, aku sedang kehabisan kesabaran, begitu ada celah kanan sedikit, aku menerobos masuk dan ternyata menyenggol orang kedua. Tahukah apa yang terjadi ?
Sipengguna jalan umum sebagai jalan pribadi ini, meneriaki aku, "Permisi dong!!!"
Astaga, OMG, emang siapa loe? Gue harus permisi sama loe!!! Emang gue jalan di jalan pribadi loe????

Kalau mereka di negara tetangga, mereka bisa habis kena maki-maki seluruh kota. Mereka yang menjadi penyerobot jalur, mereka yang berteriak-teriak.

Pada saat aku berhenti sejenak di jembatan, karena membeli DVD di tempat langganan, si penyerobot ini melakukan pembalasan, menyeruduk aku, sehingga aku hampir terjatuh.

Bisa dibayangkan kelakuan manusia jahanam itu ? Mereka menggunakan jalur umum seenak-enaknya, sehingga orang lain tidak bisa menggunakan jalur yang sama, dan ketika "diprotes", mereka malah jadi lebih marah.

Phuihhhh, agaknya susah ya bersikap pada manusia serendah itu. Dan sayangnya masih banyak yang memiliki tabiat yang sama. Contoh lain adalah mereka yang masih terpaku pada kondisi tertentu, kondisi save mereka, dan ketika ada yang akan maju, melebihi mereka, dengan berbagai cara mereka akan menjegal pribadi-pribadi yang akan maju. Mereka tetap ingin menjadi superior di titik yang sama. Orang lain tidak boleh melebihi dia. Tapi dia ini bergerak majunya sangat lambat.

Jadi intinya sih, loe mau bertahan, berlambat-lambat di tempat loe silakan, tapi begitu ada orang mau mendahului loe, melebihi loe, loe mesti tahu diri dan minggir. Jangan menghalangi orang lain untuk maju. Loe mau tetap ketinggalan silakan, itu hak loe, tapi orang lain mau maju, jangan kurang ajar dan menghalang-halangi dong....

Tuesday, July 28, 2009

Tuesday, 28 July 2009

Hehehe, pastinya aneh ya judul di atas. Tapi yang jelas daripada ngasih judul yang gak ada kaitan sama isi posting, ya udah gue kasih judul tanggal hari ini aja..
Anyway, sudah lebih dari 1 minggu di mana semua pengamanan diperketat sejak peristiwa kelabu Kuningan Berduka, di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Tapi beberapa hari terakhir ini, gedung tempat kantorku bermukin juga mendadak dijaga ketat. Awalnya hanya sekuriti yang menjadi luar biasa banyak di permukaan, jauh lebih banyak dari biasanya. Di hari-hari akhir mingu kemarin, malah sudah ditemani bapak-bapak polisi yang juga banyak jumlahnya, terakhir malah beberapa gelintir tentara juga terlihat. Sebanyak 2 (dua) truk polisi juga parkir di trotoar gedung sebelah, sementara beberapa mobil polisi juga parkir dekat halte. Wuihhhh, sudah hampir seperti persiapan untuk kerusuhan massal nih agaknya... Beberapa hari sebelumnya, sebelum keramaian sedahsyat ini, juga sempat terlihat mobil ambulance.
Baru semakin jelas 2 (dua) hari ini, sepertinya sudah terjadi pengambil-alihan gedung. Karena wajah-wajah sekuriti yang ada sekarang semuanya asing dan tidak familiar. Dan yang bikin betenya, mereka tuh arogan bener... Aku yang sudah merasa bak di rumah kedua, hari senin kemarin dicegat, dia pasang badan di depan aku, menanyakan soal ID card. Astaga, mentang-mentang punya kuasa dan kendali dalam hal keamanan. Dan peristiwa pencegatan dan 'interogasi' ID card hanya pada orang-orang tertentu. Karena pada beberapa pria dan wanita setelah aku dia tidak berulah sedemikian rupa. Dan hari ini hal yang sama terjadi lagi dan oleh sekuriti yang sama pula. Wajahnya gak gampang dilupain, dengan wajah arogan yang sama dia mencegat aku lagi.
Aku tahu, mereka bertanggung jawab soal keamanan, dan mereka bertanggung jawab terhadap pemilik gedung. Tapi mereka juga harus melakukannya tanpa mengurangi kenyamanan tenant. Dan ketegasan pada tamu-tamu haruslah diberlakukan secara merata dan tidak pilih-pilih orang.
Mereka harus dengan cepat mengingat wajah-wajah tenant, jadi tenant tidak diperlakukan seperti orang asing di gedung kantornya sendiri.
Satu hal lagi, anehnya pengambilalihan gedung ini sepi dari berita. Setelah sebelumnya ramai diberitakan, bahkan sampai maret 2009 saja masih masuk dalam berita. Tapi khusus minggu ini tidak ada dalam berita di manapun, baik televisi maupun media cetak dan website.
Sepi tanpa berita tentang kejadian ini. Walaupun mestinya keberadaan 2 (dua) truk polisi parkir di trotoar jalan rasuna said kuningan pantas dan layak jadi berita. Karena mereka parkir tidak dengan tanpa maksud dan kegiatan. Pastinya ada event atau peristiwa yang pantas mereka kawal.
Tapi sekali lagi, zero berita.
Ada apa dengan ini ? Tanyakan pada rumput yang bergoyang....

Tuesday, July 14, 2009

Go Green The City : Melangkah untuk Mangrove Tahap 2

Yesss, tahap kedua dari rangkaian acara Go Green The City : Melangkah untuk Mangrove terselenggara dengan sukses!!

Bibit-bibt mangrove yang didapat dari hasil pengumpulan dana pada event pertama berhasil ditanam pada area yang sudah disiapkan.



Teman-teman Transmania begitu antusias menjejakkan kakinya ke dalam area penanaman dan menanam langsung bibit-bibit Mangrove. Walau kaki dan tangan menjadi kotor dan berlumpur tak mengurangi sedikitpun semangat mereka untuk berbuat sesuatu untuk kota tercinta, Jakarta.

Semangat yang tidak hanya patut diacungi jempol tapi juga patut dan layak ditiru dan diteladani oleh kita semua yang tinggal, hidup, besar di Jakarta, serta bagi kita-kita yang menikmati kota Jakarta sebagai tempat mencari nafkah, tempat studi, tempat wisata dan tempat plesir.

Ayo, siapapun kita, cintai kota Jakarta dan berbuatlah sesuatu untuk kebaikan bersama, untuk sekarang dan nanti.


Aku menjadi salah satu saksi betapa onggokan sampah begitu terhampar, sejauh mata memandang. Bahkan dengan kedalaman yang bisa membuat mata terbelalak hampir tidak percaya, lebih dari 13 meter kedalamannya.



Ayo, singsingkan lengan baju, berbuatlah sesuatu sekarang juga. Meminjam ungkapan semangat salah satu calon presiden dalam pemilu 8 July 2009 kemarin, 'Lebih Cepat Lebih Baik !' Apa yang sudah dilakukan untuk kebaikan Jakarta, 'Lanjutkan !'

Friday, July 10, 2009

Wastafel BUKAN untuk KAKI

Oh My God, ada orang yang sedemikian bebalnya, mencuci kaki di wastafel. Ketika ada yang merasa itu menjijikan dan menatap dia, berharap dia sadar dan mengerti, dia malah lebih marah, dan mencoba mencari keributan.... Astaga, mentang2....
Padahal di wastafel sendiri sudah ada larangan...
Agaknya larangan cuma sebatas larangan. Selalu ada excuse buat melanggar dan menginjak-injak hak asasi orang lain.

Tuesday, July 7, 2009

Kantor = Penjara

Kantor identik dengan penjara ?
Bagi sebagian orang kalimat di atas terdengar seperti kalimat orang putus asa, ngawur, dll
Tapi bagi aku, kalimat di atas adalah kenyataan hidup yang akhir-akhir ini menjadi semakin pahit dikecap lidah.
Berbagai aturan tidak masuk akal diterapkan di kantor. Memang, kebebasan bagi sebagian orang cenderung disalahgunakan. Tapi selayaknya 'hukuman' tidak dibagi rata ke semua orang.
Aku akui, sebagian orang kebablasan memaknai arti kebebasan dan menyalahgunakan nya.
Tapi bagi sekelompok minoritas yang masih paham rambu2 dan memaknai kebebasan secara bertanggung jawab sekarang jadi kena getahnya. Karena sekarang kebebasan dipasung buat semua orang. Tidak ada lagi orang bebas. Semuanya terpasung, laksana dalam penjara....

Monday, July 6, 2009

I am thin, but I am no THIEF


Those line i would like to say it loud in front of all of you people. I've been crying a lot reminiscing how they treated me as a thief. Sure, they did not say it loud to me. But how they react, how they did something, it is as much as spit on my face.

A few weeks back, I was a part of the team to organize a social event with one community. There was one big guy felt and thought I was going to take some free stuffs. Usually, I bring black laptop bag, but that day I brought my backpack, which is big enough to take so many things.

I have counted at least 3 (three) times, he spit on my face, treated me as a thief. I was sitting near by the desk which some free stickers were laying there unattended. Apparently, the other team did not put it properly because they do not think somebody would steal it in front of so many team member. All of the sudden, he came there, take it out from the table, and put it somewhere behind me.

The second time, I was sitting near (again) the desk, and there is one transparent grocery bag laying there in front of me, (again) all of the sudden he yelled and scream, "Where is the sticker? Where is the sticker ?" Oh my gosh, the sticker was there in front of his nose.

The third time, I was standing near a box full of free T-shirt, supposed to be for the participant who has registered, but unfortunately, they did not show up. Suddenly, I open my big bag, to put a certificate, which just given to me by other team member, out of nowhere, there he is, again, putting the box away aside from me.

Dear God, what exactly did I do to him? It is not that I would steal anything, but the box is very much wrapped properly and it was there in front of everybody.

I am not a free-stuff-maniac. I am not a thief nor kleptomaniac.

Kesuksesan = Kegagalan yang tertunda

Anda pasti bertanya-tanya dengan judul di atas. Hehehe... Karena biasanya, umumnya, yang tertulis adalah 'Kegagalan = Kesuksesan yang tertunda'
Ada alasan khusus kenapa saya membuat nya terbalik. Karena seringkali, berjubelnya kesuksesan itu membuat manusia lupa diri yang berujung pada kegagalan permanen. Kadangkala tidak butuh banyak kesuksesan, cukup 1 (satu) kesuksesan membuat manusia besar kepala.

Jadi bagi anda-anda yang sedang berasa sukses dan merasa sukses, tolong ingatlah manusia-manusia lain yang tidak se 'sukses' anda. Kenalilah mereka, karena siapa tahu dalam hitungan detik anda harus 'bertetangga' dengan mereka.

Hati-hatilah dalam melangkah di dalam kesuksesan anda. Anda tidak pernah akan tahu langkah anda selanjutnya yang mana yang akan menjerumuskan anda ke lubang kegagalan...

Sudahkah ?


Mari kita analisa hari demi hari selama 7 (tujuh) bulan terakhir hidup kita ini. Mari kita bersama-sama evaluasi manfaat keberadaan kita di dunia ini. Sudahkah kita berguna untuk dunia ini ? Sudahkah kita berbuat sesuatu yang berguna untuk dunia ini ? Sudahkah kita berkata-kata yang berguna untuk dunia ini ? Sudahkah kita berfikir yang berguna untuk dunia ini ?
Ayo, bila lebih dari 1 jawaban atas pertanyaan di atas adalah 'belum', ayo, mari lakukan sekarang, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini. Lakukan, Katakan, dan Pikirkan sesuatu yang berguna untuk dunia ini. Mulai sekarang, jangan tunggu nanti bila kau sudah menjabat ini dan itu. Gunakan harta pribadi dan kemampuan pribadi mulai dari sekarang. Buktikan sekarang bahwa kamu berguna untuk dunia ini. Untuk apa tunggu nanti? Ouwh, supaya kamu gak harus mengeluarkan sepeser uang pun ? Supaya kamu gak perlu melakukannya sendiri ? Supaya kamu bisa memerintahkan orang lain untuk melakukan nya ? Supaya kamu bisa berkelit kamu sudah berusaha tapi tak berhasil ?

Ayo, kerjakan sekarang, jangan tunda lagi.....

Wednesday, July 1, 2009

101 Transmania Love The City

Dear friend, judul di atas adalah salah satu event yang bisa aku ikuti berkenaan dengan suatu komunitas "penggila" trans tv, Transmania. Yup, temen2 dari Transmania berhasil menyelenggarakan Jalan Sehat untuk penanaman Bibit Mangrove, tentunya dengan dukungan Trans TV sebagai pengasuh Transmania, Indosat, Alto, Primair Online, Chic dan Sekar sebagai sponsor.


Event ini terselenggara pada hari Minggu, tanggal 28 Juni 2009 kemarin, bertepatan dengan penutupan rangkaian peringatan ulang tahun kota Jakarta dan Car-free Day, di bundaran HI.
Acara ini diikuti 200-an peserta dari berbagai kalangan, dari member Transmania sendiri, teman2 mahasiswa/i dari beberapa Universitas, maupun dari umum.

Acara dimulai pukul 6 pagi, berupa registrasi dan pendaftaran ulang. Setelah didahului beberapa games dan pembagian doorprize, sekitar jam 8 acara utama Jalan Sehat dimulai. Peserta dengan tertib berbaris, dan ditemani beberapa teman panitia, rombongan bergerak dari Bundaran HI ke arah Sarinah Departemen Store, berputar dan kembali ke arah semula. Tidak cukup satu kali, peserta dengan antusias tetap bergerak mengikuti jalur yang sama untuk kedua kalinya.


Setelah kembali, para peserta dapat beristirahat, ditemani snack dan minuman mineral Alto.
Acara dilanjutkan kembali dengan sharing, beberapa games dan pembagian doorprize.

Acara ditutup pada jam 12 dengan berfoto bersama.

Seruuuuuu abisss....
Walau sempat merasa kepanasan, kenang-kenangan saat Jalan Sehat di bundaran HI tidak akan terlupakan.