Wednesday, September 28, 2011

Etika Di Jembatan Penyebrangan

Dalam kehidupan, selalu ada etika di manapun. Termasuk etika di saat kita menyebrang dengan menggunakan jembatan penyebrangan.
Sebagaimana biasa, jembatan penyebrangan terbagi dalam 2 (dua) jalur, untuk arah yang berlawanan. Dengan lebar jembatan yang sempit, khususnya pada bagian tangga, jadi 2 jalur tersebut hanya bisa diisi dua orang dengan arah yang berbeda, satu naik dan satu turun. Tapi seringkali kita lihat dan alami, banyak orang melupakan etika ini. Mereka berjalan berdua berjejeran, menggunakan dua jalur untuk arah yang sama. Dan lebih sering tak mau menyingkir ketika dari arah yang berlawanan ada orang yang mau lewat. Hal yang sama terjadi ketika ada orang mau lewat dari arah yang sama namun tidak bisa lewat karena dua orang tersebut tidak mau membiarkan orang melewati mereka. Mereka berjalan sangat-sangat lambat, sambil mengobrol tertawa-tawa. Sementara ada orang di belakangnya yang mau lewat tapi terpaksa harus tetap berjalan-pelan tanpa bisa mendahului.

Sayangnya orang-orang seperti itu, ketika didahului biasanya menjadi beringas. Saya sempat mengalaminya dan hampir jatuh tersungkur ketika didorong oleh orang tersebut. Dan yang mengagetkan adalah orang itu seorang perempuan. Agaknya ketidak warasan dan kebrutalan prilaku itu bukan hanya milik laki-laki.

No comments:

Post a Comment